Pages

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang & persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Minggu, 29 Januari 2012

Ancaman Liberalisasi dan Ketergantungan Pangan di balik RUU Pangan


401532_351827031510392_100000492933214_1466117_1640823559_n.jpg (960×505)
Catatan Kritis atas RUU Pangan
RUU Pangan yang merupakan salah satu RUU inisiatif DPR dan saat ini sedang di bahas oleh DPR bersama Pemerintah, banyak mengandung kelemahan, bahkan menyimpian potensi bahaya dan merugikan masyarakat banyak.  Berbagai kelemahan dan bahaya itu seperti yang bisa dilihat dalam paparan berikut.
Terdapat beberapa catatan kritis atas RUU ini baik secara umum maupun pasal per pasalnya.  Untuk kritik umum terhadap RUU ini setidaknya meliputi point-point berikut:
Pertama, RUU ini jelas sekali mengusung spirit neo liberal.  RUU ini justru mengusung liberalisasi sektor pangan.  Hal itu tampak dari diberinya kesempatan luas bagi daerah dan akhirnya kepada swasta untuk mengimpor pangan.  Bahkan impor pangan menjadi salah satu sumber penyediaan cadangan pangan dan mewujudkan ketersediaan pangan.  Sumber impor itu disamakan dengan sumber dalam negeri.  Padahal ketergantungan pangan kepada asing melalui impor jika hal itu terjadi pada pangan pokok dan pangan strategis maka sama saja menggadaikan stabilitas di dalam negeri kepada asing.  Bahkan pada titik tertentu ketergantungan itu bisa dijadikan alat politik untuk mewujudkan tujuan-tujuan pihak asing bahkan hingga untuk merubah sistem di suatu negara.  Contoh ketergantungan Uni Sovyet kepada gandum impor yang merupakan pangan pokok penduduknya, oleh banyak ahli dikatakan sebagai salah satu sebab dan jalan yang digunakan

Problematik Kapitalisme Dalam Krisis Finansial Global


anti-kapitalisme.jpg (299×197)


Jakarta - Apa yang terjadi di AS dan Eropa, krisis finansial yang cukup dahsyat, sejatinya tidak terlalu mengejutkan. Krisis merupakan ciri utama sistem kapitalisme. Market failure, terjadi kesalahan fatal dalam pengaturan pasar hingga timbul krisis. Sebuah Fasad akibat kemunkaran di bidang ekonomi.

Secara garis besar, krisis finansial global tersebut memiliki 3 akar masalah penting, Pertama: Disfungsi uang yang tidak hanya sebagai alat tukar saja, melainkan juga menjadi komoditi yang diperdagangkan (bursa valuta asing) kemudian ditarik bunga pada setiap transaksi pinjam atau simpan.

Orasi Ust.Ismail Yusanto di Acara Muslim Entrepreneur Forum 2012



jubir-hti-di-mef.jpg (448×297)
Pertama, marilah kita bersyukur atas semua kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita, khususnya atas kelimpahan harta yang diberikan Allah kepada kita, kepada anda semua, para pengusaha, relative dibanding yang lain. Anda semua termasuk ke dalam sekitar 2% atau sekitar 4,5 juta pengusaha Indonesia. Konon idealnya jumlah pengusaha di sebuah negara minimal 5 % dari total populasi. India 11%, China dan Jepang sekitar 10% dan Singapura sekitar 7%. Sungguh ini merupakan karunia Allah yang luar biasa di tengah masih sangat banyak orang-orang  di tengah kita yang hidup dalam keterbatasan. Dengan garis kemiskinan 2 dollar perorang perhari, ada lebih dari 100 juta rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Pemborosan Anggaran Cermin Kegagalan Demokrasi


obama-sby.jpeg (720×360)
Problem multidimensi mulai kelaparan dan kekurangan gizi, kemiskinan, kemelaratan, kebanjiran, dsb tengah mendera masayrakat dan mendatangkan kesengsaraan dan malapetaka bagi mereka. Satu contoh kecil, di kabupaten Lebak Banten, ada 22 jembatan yang sangat penting bagi warga rusak diterjang banjir. Diantaranya jembatan ‘indiana jones’ di atas sungai Ciberang yang menghubungkan Kampung Ciwaru, desa Sangiang Tanjung kecamatan Kalanganyar dengan kampung Cikaray desa Pasir Tanjung kecamatan Rangkasbitung. Di jembatan ini, murid-murid sekolah saat pulang dan pergi sekolah harus menyeberangi sungai dengan bergelantungan meniti jembatan gantung yang miring.
Ironisnya, di tengah kondisi masyarakat yang dibelit berbagai problem itu, kepada kita dipertontonkan pemborosan anggaran di berbagai lembaga negara ini dan bahkan diantaranya terkesan berlomba-lomba dalam kemewahan. Fakta itu sungguh sangat melukai perasaan masyarakat dan melecehkan nurani kemanusiaan.

Pegang Teguh Syariah, Tekad Ribuan Pengusaha Muslim


Sekitar 1500 pengusaha Muslim berkumpul di Jakarta tapi bukan untuk membicarakan bisnis, mereka yang berdatangan dari berbagai wilayah di Indonesia ini menyatakan tekadnya untuk berpegang teguh pada syariah.
Dengan dipandu Lajnah Khusus Pengusaha (LKP) Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Karebet Widjayakusuma, para pengusaha ini serentak mengikrarkan tiga butir Piagam Pengusaha Muslim.

Menafsir Ulang Pancasila, Mempertegas Ideologi Negara


images (212×238)
SATU Juni di negeri ini biasa diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Tanggal tersebut merujuk pada pidato Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno, yang memang bertepatan dengan tanggal 1 Juni 1945, tentang Pancasila. Sejak itulah Hari Kelahiran Pancasila diperingati setiap tahun. Jika dihitung sejak tahun 1945 hingga tahun ini, berarti Pancasila sudah memasuki usia 66 tahun—sudah beranjak tua jika diasosiasikan dengan manusia.
Namun, di tengah peringatan Hari Kelahiran Pancasila itu,

Soal Jawab : Hukum Menyimpan Uang di Bank Ribawi


Soal jawab tentang menaruh uang di bank ribawi

Soal:


Bagaimana hukumnya menaruh uang di bank konvensional, yakni bank ribawi.? Selama ini kami memahami bahwa jika bunganya tidak diambil dan membiarkan tetap pada pokok hartanya, maka hukumnya tidak sampai haram. Pemahaman ini didasarkan kepada kitab al-Nidzam al-Ijma’i mengenai syubhat, yang di dalamnya disebutkan tentang contoh perbuatan syubhat adalah menaruh dana sebagai titipan di bank ribawi yang melakukan akad ribawi. 

Sabtu, 14 Januari 2012

Syariat Islam Mengakomodasi Keragaman dan Kebhinekaan

PDF Print E-mail
Formalisasi syariat Islam dianggap sebagai ancaman bagi kebhinekaan.Lantas, benarkah bila syariat Islam diterapkan, semua orang dipaksa memeluk agama Islam?  Benarkah formalisasi syariat Islam akan diiringi dengan penyeragaman (uniformisasi) agama, budaya, pemikiran, dan pandangan hidup?  Benarkah akan terjadi peminggiran peran kelompok minoritas jika syariat Islam diterapkan dalam koridor negara?
Berikut paparan mengenai penerapan syariat Islam di tengah keragaman agama, keyakinan, dan budaya, ditinjau dari sisi sejarah dan nash-nash syariat. Juga mengetengahkan cara pandang dan solusi Islam terhadap keragaman budaya, agama, dan pemikiran.
Inklusivitas Masyarakat Islam
Tatkala Rasulullah SAW menegakkan Daulah Islam (Negara Islam) di Madinah, struktur masyarakat Islam saat itu tidaklah seragam.  Masyarakat Madinah dihuni oleh kaum Muslim, Yahudi, Nashrani, dan juga kaum Musyrik.  Namun, mereka bisa hidup bersama dalam naungan Daulah Islamiyyah dan di bawah otoritas hukum Islam.  Entitas-entitas selain Islam tidak dipaksa masuk ke dalam agama Islam atau diusir dari Madinah. Mereka mendapatkan perlindungan dan hak yang sama seperti kaum Muslim.  Mereka hidup berdampingan satu dengan yang lain tanpa ada intimidasi dan gangguan.  Bahkan Islam telah melindungi "kebebasan mereka" dalam hal ibadah, keyakinan, dan urusan-urusan privat mereka. Mereka dibiarkan beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan mereka.

Peran Iran bersama Amerika dalam Perang Salib



Sebuah fakta yang belum pernah diungkap adalah peran Syiah yang bekerjasama dengan Amerika dalam Perang Salib. Diwaktu para mujahidin berusaha untuk bergabung dari seluruh penjuru dunia Islam dan menyatukan barisan mereka dalam menghadapi pasukan Zionis Salibis, muncullah kelompok pengkhianat dan dajjal di Iraq dan Lebanon dengan bantuan dari Iran, untuk menikam umat Islam dari belakang. Yaitu dengan berkolusi bersama musuh Zionis Salibis dan para antek mereka, demi untuk memusnahkan ahlus sunnah dan memecahkan jaringan mereka.
Berikut penjelasan yang sangat berharga dari Syekh Aiman Azh-Zhawahiri (hfz) dan juga DR. Abdullah An Nafisi tentang hakikat Syiah dan perannya membantu Amerika dalam Perang Salib yang dikutip dari buku Fakta-Fakta Sewindu Perang Salib Baru (Al Fajr Media, Klaten, 2010). Semoga bermanfaat!

Manipulasi Sejarah Pembantaian Muslim Terhadap Non-Muslim



Dua hari lalu saya terima email yang menyatakan seperti ini :
Aslm bang Zay,
Buku Anda The Khilafa menyatakan Islam tidak pernah ditegakkan dengan pedang. Apakah Anda tidak mendalami sejarah? Anda ini paling pintar membual. Coba lihat di bawah ini dan tolong data-data ini juga dimasukkan dalam buku Anda supaya seimbang. Jangan terlalu ngawur membela ideologi Anda. Terima kasih. 
BAGAIMANA ISLAM DISEBARLUASKAN (PERANG) JAUH JAUH SEBELUM PERANG SALIB, MUSLIM MEROMPAK DAERAH DI LUAR MEKAH DAN MADINAH,
Tahun 635, Tentara Islam mengepung dan menaklukkan Damaskus, salah satu kota besar di Syria, dari bangsa pribumi Asyrian. Puluhan ribu bangsa Asyrian tewas.
Tahun 637, Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi Chaldean dan Phoenician Kristen di Irak pada Perang al-Qadisiyyah. Ratusan ribu nyawa bangsa Chaldean melayang, Chaldean kehilangan identitas, menjadi bagian dari propinsi Arab.

Kiyai NU Membantah Hujatan Keji Said Aqiel Siradj terhadap Para Sahabat Nabi




عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لاَ غِيْبَةَ لِفَاسِقٍ
"Tidaklah dilarang menggunjing orang fasiq" (HR Turmudzi).

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا مُدِحَ اْلفَاسِقُ غَضِِبَ الرَّبُّ
"Apabila orang fasiq telah disanjung-sanjung, maka Allah SWT akan murka" (HR Baihaqi).
PENGANTAR PENERBIT
الحَمدُ لله ربِّ العاَلمين، والصَّلاةُ والسَّلامُ عل؉ أشْرفِ الأنبيَاءِ والمرُسَلين، سيّدِنا ومَولانا محمَّدٍ وعلى آلهِ وصَحْبهِ أجمَعين. أما بعد:
Buku yang kami terbitkan ini adalah kumpulan dari dua makalah KH. Abdul Hamid Baidlowi yang disampaikan pada acara pertemuan Ulama dan Habaib di Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Jakarta pada tanggal 14 Rojab 1416 H/ 7 Desember 1995 M. yang berjudul: "Kritik Terhadap Gus Dur dan Sa'id Aqil" dan makalah beliau yang berjudul: "Menyiasati Bahaya Syi'ah di Kalangan Nahdlatul Ulama di penghujung Abad Ini" yang disampaikan pada acara sarasehan IPNU-IPPNU cabang

Luthfie Syaukani tokoh JIL hina dan katakan wanita berjilbab bodoh!


JAKARTA  - Aktifis Jaringan Islam Liberal (JIL) Luthfie Assyaukanie yang gemar menggugat nilai-nilai Islam yang mapan kali ini menyerang kembali penggunaan jilbab yang digunakan wanita dalam kehidupan sehari-hari sebagai tindakan yang bodoh. Menurutnya, jilbab dipakai khusus untuk shalat atau pengajian.
“Jilbab itu kan dipake khusus buat shalat atau ke pengajian. Kalau di tempat umum ya mesti dibuka. Bego aja kebalik-balik,” cerca Luthfie dalam percakapannya dengan teman diskusinya, Nongmahmada via twitter, Jum’at (6/1).

Menyapa Para Bujangan: Menikah Yuk!


Oleh: Ali Akbar Bin Agil  
BUNYI status di wall saya beberapa waktu lalu menyedot banyak perhatian dari sahabat-sahabat yang masih berstatus “perjaka” atau “gadis” alias bujang mania. Bunyi lengkapnya, “Menyapa para bujangan, sudah 2012. Ayo lamar calon istri shalihahmu. Lamar juga calon suami shalihmu. Mintalah bantuan orangtua atau gurumu, sahabat boleh juga jika mampu. Genapkan setengah dari agamamu, insya Allah dimudahkan. Barakallahu fikum ajmain! *;-).”
 
Tidak kurang 70 komentar dan 176 jempol memberikan apresiasinya. Mereka seolah tersentak dan terbangun dari tidur pulasnya. Sebelumnya, saya menulis artikel di media ini dengan judul, “Menikahlah, Anda Akan Lebih Kaya!

Kamis, 05 Januari 2012

UU Liberal Sumber Konflik Dan Kekerasan Negara

[Al Islam 588] Akhir tahun 2011 lalu dihiasi dengan mencuatnya konflik dan kekerasan yang terjadi di Mesuji dan di Bima NTB. Sejumlah korban baik tewas, luka berat atau luka ringan terjadi di kedua konflik dan kekerasan itu.
Negara dengan Banyak Konflik dan Kekerasan
Fenomena konflik sosial politik di Indonesia sejak masa reformasi menunjukkan intensitas yang semakin tinggi. Dany Yuda Saputra, Dian Yanuardi dan Muntaza dari Institut Titian Perdamaian (2010) menginventarisir, total insiden pada tahun 2009 sebanyak 600 insiden, sementara sampai pertengahan tahun 2010 telah terjadi 752 insiden. Disamping dua jenis insiden terbesar yakni tawuran dan penghakiman massa, konflik dan kekerasan terbanyak berikutnya berupa konflik politik terutama konflik pemilu kepada daerah (74 kasus tahun 2009 dan 117 kasus sampai pertengahan 2010), konflik sumberdaya alam (54 kasus tahun 2009 dan 74 kasus tahun 2010) dan konflik

Setelah kekalahannya di Irak dan Afghanistan, Obama menulis ulang strategi pertahanannya



WASHINGTON – Obama menulis ulang strategi pertahanan untuk menyerap ratusan miliar dollar dalam pemotongan anggaran pertahanan walaupun di masa lampau Pentagon menyatakan siap untuk melaksanakan dua perang secara bersamaan.
Menggarisbawahi perdebatan dimensi politik Washington terkait simpanan pertahanan, Obama membuat penampilan langka di Pentagon pada Kamis (5/1/2012) untuk menjelaskan strategi baru.  Administrasi Obama mengatakan anggaran ketat adalah suatu keharusan tetapi tidak akan datang pada biaya menguras kekuatan militer dalam transisi

Ustadz Fadzlan: Insya Allah Kepala Suku Besar di Asmat Akan Masuk Islam



381045_10150457534042341_130268727340_9164220_1669819538_n.jpg (465×625)


Kabar gembira datang dari pulau paling timur Indonesia, Papua. Di tengah memanasnya suhu politik Papua akibat ulah segelintir orang OPM, ternyata dakwah Islam terus menggeliat di bumi Nuu Waar.

Adalah Ketua Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Ustadz Fadzlan Garamatan yang menyampaikan kabar bahagia itu. Kepada Suara Islam Online, Rabu (28/12/2011), Ustadz Fadzlan mengabarkan bahwa tanggal 17 Januari 2012 nanti seorang kepala suku besar Asmat akan masuk Islam. Alhamdulillah, Allahu Akbar.

"Di Nuu Waar, kalau sudah masuk Islam itu baru merdeka yang sesungguhnya", kata lelaki kelahiran Patipi, Fak-Fak, 17 Mei 1969 itu.

Tentu masuknya kepala suku itu akan diikuti oleh warganya. Berapa jumlah mereka?. "Tim kami masih menginvetarisir. Insya Allah nanti

Renungan : Untuk Apa Saya Hidup Di Dunia ?


H.Harry Mukti

” Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku..” (QS Adzdzariyat :56)
Pertanyaan penting yang kedua adalah untuk apa hidup. Mencari arti hidup adalah sangat penting. Siapapun yang tidak memiliki misi hidup, hidupnya akan terombang-ambing, tidak jelas, dan dipastikan tidak berarti. Hanya mereka yang memiliki misi hiduplah yang akan berarti dalam hidup, berarti buat dirinya , juga buat orang lain. Manusia tanpa misi bagaikan hewan , yang hanya hidup , karenya nyawanya ada. Hidup hewan tidak lebih berputar sekitar lahir, makan, cari makan, seksual, melahirkan

Menjawab Hujatan Kristen di Madura 2: Tuhan Yang Maha Teroris?


Buku kristenisasi berwajah Islam berjudul “Yang Haq dan Yang Batil” yang dilaporkan Rauf Al-Jihadi dari Pamekasan Madura ini hanya mengandalkan tudingan bombastis. Setelah menuding Allah yang disembah umat Islam sebagai Tuhan yang Maha Penipu, pada halaman 23 misionaris menuduh Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Teroris. Perhatikan kutipannya:
“Allah Penteror atau Teroris; biasa menjatuhkan ketakutan

Mualaf: Kim: Islam Mengisi Kekosongan Jiwanya


Sebut saja namanya Kim. Ia dibesarkan dalam keluarga yang membenci agama, terutama agama Katolik. Kim masih ingat cerita ibunya bahwa ketika ibunya masih usia anak-anak, ada tradisi memberi penghormatan dengan membungkukan badan jika ada seorang pendeta yang lewat. Tapi kedua orangtua ibunya--kakek nenek Kim--tidak pernah mau melakukan itu jika ada pendeta yang lewat di dekat mereka.

"Karena mereka tidak mau membungkuk pada siapa pun," ujar Kim menirukan perkataan ibunya.
Namun ibu Kim selalu tertarik dengan agama lain, khususnya agama Islam. Meski menurut Kim, ketertarikan ibunya bukan karena ia percaya pada Tuhan, tapi karena ia sedang

POLITIK EKONOMI ISLAM UNTUK PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS DAN BEBAS BIAYA



Oleh: Hj Nida Sa’adah SE,AK (Muslimah HTI)

Pendahuluan
            Ada sebuah pertanyaan besar yang mengganjal di kepala banyak orang sekarang ini, mengapa dahulu umat Muslim bisa begitu maju dan jauh mengungguli bangsa lain dalam hal ilmu pengetahuan? Mengapa sekarang keadaannya menjadi terbalik? Adakah sesuatu yang salah?  
            Semenjak kebijakan komersialisasi pendidikan diterapkan, pendidikan semakin diposisikan sebagai sebuah komoditas jasa bagi orang yang sanggup membayar. Di Indonesia perubahan ini dapat ditengarai dengan semakin mahalnya harga pendidikan dan semakin susahnya pendidikan diakses oleh orang kebanyakan. Namun, terjadi kesalahan yang fundamental saat komersialisasi ini

Generasi Pragmatis : Akibat Sistem Pendidikan Miskin Visi


Generasi Pragmatis : Akibat Sistem Pendidikan Miskin Visi

Oleh: Isnaeni
Universitas Airlangga
 

                Selama bumi dengan segala kehidupannya masih eksis, pasti akan kita jumpai wujud kelompok-kelompok yang komitmen memperjuangkan terciptanya bangsa yang besar, sebagai tonggak sebuah Negara. Salah satu elemen bangsa yang merupakan core kekuatan suatu Negara adalah generasi muda, sehingga kebesaran suatu bangsa dapat dicirikan oleh kualitas generasi mudanya. Generasi yang dilahirkana oleh suatu negara dengan kepribadian unggul dalam konteks memahami keberadaan dirinya sebagai mahluk ciptaan Allah dengan tugas pokok menjalankan ibadah selama hidupnya, akan menciptakan generasi pemimpin yang luar biasa tangguhnya. Terkait dengan kualifikasi tersebut, setiap negara pasti akan memiliki ciri yang spesifik tergatung pada pola pemerintahan yang dianutnya. Negara Islam pasti memiliki pola yang berbeda dengan negara sekuler dalam menyiapkan generasinya untuk mewujudkan bangsa yang besar, karena tolok ukur dan value yang hendak diraih juga berbeda. Versi islam dalam mencirikan Negara yang besar adalah Negara yang memiliki komitmen tinggi untuk merealisasikan rahmatan lil ‘alamin dan ini hanya dapat dicapai dengan dukungan para generasi yang shaleh, bertaqwa kepada Allah SWT, yang memahami, menyadari dan melaksanakan tanggung jawabnya kepada Allah, Rasul, dan seluruh kaum muslimin sebagai refleksi hablum minallah wa hablum minannas. Generasi yang memiliki ciri seperti ini insya Allah akan senantiasa mengemban dakwah Islam untuk mengembalikan kemuliaan Islam

POLITIK ISLAM MENGARAHKAN SISTEM PENDIDIKAN YANG MELAHIRKAN GENERASI VISIONER



Oleh : Zidniy Sa’adah, M.Si


I.            VISI POLITIK ISLAM : PENDIDIKAN INVESTASI TERBESAR BAGI PERADABAN  
Allah SWT telah sebenarnya menetapkan bahwa kualitas generasi yang dihasilkan dari proses pendidikan di dalam Islam adalah generasi yang secara individual berkualitas Ulul Albab dan secara generasi berkualitas Khoiru Ummah. Kualitas generasi seperti ini kelak akan mampu memimpin bangsanya menjadi bangsa besar, kuat dan terdepan, bahkan akan mampu menghantarkan bangsanya menjadi pemimpin peradaban dan perkembangan teknologi dunia.
Jauh sebelum kebangkitan Eropa dan kebangkitan Amerika, kaum muslim dengan peradabannya telah berjaya memimpin peradaban dan perkembangan teknologi dunia selama 13 abad. Tidak ada kejayaan bangsa manapun yang dapat bertahan selama itu. Hunke dan Al – Faruqi dengan cukup baik melukiskan latar belakang masyarakat Islam di

Komodifikasi Pendidikan Indonesia :Konsekuensi Ekonomi Neoliberal



Caria Ningsih, SE, MSi
(Dosen Ekonomi, & Pengurus Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam,
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia)

Dunia pendidikan Indonesia seolah mendapat ‘angin surga’ atas putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-VI I 2008, tentang bahwasannya pemerintah harus menyediakan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Pemerintah pun segera merespon keputusan MK tersebut. APBN 2011, anggaran pendidikan sebesar Rp 225,2 triliun atau 20% dari APBN.
Namun faktanya peningkatan anggaran pendidikan pada APBN 2011 tidak mampu menghilangkan ‘nuansa’ liberalisasi maupun komersialisasi (komodifikasi) pendidikan Indonesia.UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, Pasal 53 UU Sisdiknas yang memerintahkan agar penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan. Walapun UU BHP telah dibatalkan oleh MK, namun sekarang bergulir RUU PT yang memiliki semangat yang sama, yaitu otonomi lembaga pendidikan. Akuntabilitas, transparansi serta efisiensi birokrasi dianggap sebagai solusi dari permasalahan pendidikan di Indonesia, yang dinilai bersumber dari inefisiensi birokrasi. Namun di balik itu semua, berubahnya bentuk institusi pendidikan menjadi Badan Hukum akan mengeliminasi penjaminan Negara terhadap masyarakat dalam memperoleh pendidikan. Hal ini merupakan penyelewengan terhadap tujuan dan filosofi

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...