Pages

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang & persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Sabtu, 18 Juni 2011

Konferensi Rajab 1432 H : Mengokohkan Perjuangan Menegakkan Khilafah

Banjarmasin - Kalimantan Selatan- mendapat kesempatan yang istimewa. Menjadi kota pertama yang menyelenggarakan Konferensi Rajab 1432 H. Alhamdulillah telah dilaksanakan di Stadion 17 Mei pada Kamis 2 Juni 2011 dengan sukses . Kota-kota lain segera menyusul mulai dari Banda Aceh, Medan Sumatera Utara hingga hingga Jayapura. Puncaknya, diselenggarakan di Jakarta pada Rabu 29 Juni 2011, bertepatan dengan peristiwa Isra Mi’raj Rosulullah SAW.

Perlu dicatat, penerapan Syariah Islam bukanlah hal yang baru di Kalimantan. Di pulau ini pernah berdiri Kesultanan Banjar. Saat itu, Islam dipeluk oleh segenap rakyat yang berada di Kesultanan Banjar. Islam juga menjadi satu-satunya sumber hukum di seluruh wilayah Kesultanan Banjar Peninggalan dari masa pemerintahan Sultan Adam al Wasik Billah berupa undang-undang yang bersumber dari ajaran Islam hingga kini masih dikenal dengan UU Sultan Adam.

Konferensi Rajab 1432 kali ini mengambil tema hidup sejahtera di bawah naungan Khilafah. Bahwa Khilafah menjamin kesejahteraan manusia bukanlah perkara yang utopis atau mimpi. Secara historis, sistem Khilafah telah membuktikan hal ini selama lebih kurang 13 Abad . Hal ini dipotret secara obyektif oleh sejahrawan terkemuka Will Durant. Dia menulis : Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah itu pun telah menyediakan berbagai peluang bagi siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah tercatat lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni mengalami kejayaan luar biasa… (Will Durant - The Story of Civilization).

Terkait kesejahteraan di bidang ekonomi pada masa Khilafah, misalnya, Will Durant antara lain menulis, “Pada masa pemerintahan Abdurrahman III diperoleh pendapatan sebesar 12.045.000 dinar emas. Diduga kuat bahwa jumlah tersebut melebihi pendapatan pemerintahan negeri-negeri Masehi Latin jika digabungkan. Sumber pendapatan yang besar tersebut bukan berasal dari pajak yang tinggi, melainkan salah satu pengaruh dari pemerintahan yang baik serta kemajuan pertanian, industri, dan pesatnya aktivitas perdagangan.” (Will Durant - The Story of Civilization).

Lalu terkait dengan kesejahteraan di bidang pelayanan kesehatan masyarakat pada masa Khilafah, ia antara lain menulis, “Islam telah menjamin seluruh dunia dalam menyiapkan berbagai rumah sakit yang layak sekaligus memenuhi keperluannya. Contohnya adalah al-Bimarustan yang dibangun oleh Nuruddin di Damaskus tahun 1160, telah bertahan selama tiga abad dalam merawat orang-orang sakit tanpa bayaran dan menyediakan obat-obatan gratis. Para sejarahwan berkata bahwa cahayanya tetap bersinar tidak pernah padam selama 267 tahun.” (Will Durant - The Story of Civilization).

Namun perlu kita tegaskan sekali lagi, faktor utama yang melandasi perjuangan penegakan Khilafah adalah aqidah Islam. Kewajiban penerapan syariah Islam merupakan konsekuensi keimanan kita kepada Allah SWT. Sementara itu, adalah mustahil seluruh syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan kita bisa diterapkan, tanpa adanya Khilafah. Khilafah merupakan sebuah negara yang memiliki otoritas politik untuk menerapkan seluruh syariah Islam.

Kewajiban penegakan Khilafah ini ditegaskan oleh seluruh Imam Madzhab. Al-imam Al-Qurthubi ketika menafsirkan surat Al Baqoroh ayat 30, (inni jaa’ilun fil ardhi kholifatan) menerangkan : “…ayat ini dalil paling asal dalam persoalan pengangkatan imam dan khalifah yang wajib didengar dan dita’ati, untuk menyatukan pendapat serta melaksanakan hukum-hukum khalifah. Tidak ada perbadaan tentang wajibnya hal tersebut diantara umat, tidak pula diantara para imam kecuali apa yang diriwayatkan dari Al-A’sham [Al Imam Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farah Al Qurthubi, Al Jaami' li Ahkamil Qur'an, juz 1 hal 264-265]

Konferensi Rajab 1432 H yang akan diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia di berbagai tempat di Indonesia ini, tidak lain bertujuan untuk mengokohkan kembali perjuangan penegakan syariah dan Khilafah. Dengan konferensi ini kita harap kesadaran tentang kewajiban penegakan Khilafah semakin menguat dan meluas. Termasuk berharap semakin banyak umat Islam Indonesia yang mengambil bagian langsung dari kewajiban ini dengan bergabungan bersama Hizbut Tahrir .

Sebab, bergabung dengan jama’ah dakwah atau kutlah siyasi (kelompok politik) yang memperjuangkan tegakknya Khilafah adalah fardhu (wajib). Dengan demikian kita tidak lagi berhenti pada pertanyaan apa dalilnya khilafah. Atau berulang kali bertanya kapan khilafah tegak. Yang terpenting sekarang ini adalah bertanya pada diri kita sendiri, apa yang sudah kita lakukan demi tegaknya Khilafah Islam. Pertanyaan positif inilah -yang kemudian dijawab dengan tindakan nyata memperjuangkannya- akan mempercepat tegaknya Khilafah. (Farid Wadjdi)

KHILAFAH: Kebutuhan Dunia, Tuntutan Keimanan dan Janji Agung Allah SWT

[Al Islam 561] Secara obyektif dan faktual, umat manusia sangat membutuhkan hadirnya kembali Khilafah Islam sebagai jawaban atas kehancuran dunia akibat penerapan sistem kapitalis-sekular. Alasannya: Pertama, dunia kini membutuhkan sebuah sistem global yang mampu menciptakan kesejahteraan, keadilan dan persaudaraan global. Pasalnya, sistem global saat ini, yakni sistem dunia yang disangga oleh ideologi Kapitalisme-sekular, telah terbukti berdampak buruk dan merusak bagi umat manusia dalam seluruh dimensi kehidupan.

Dari sisi ekonomi, Kapitalisme telah ‘berprestasi’ dalam menciptakan kesenjangan antara Dunia Ketiga dengan negara-negara maju, penduduk kota dengan desa, serta menumpuknya kekayaan pada segelintir orang. Kapitalisme menghasilkan dominasi si kaya atas si miskin. Kepitalisme telah membuat ekonomi dunia bagai balon yang sewaktu-waktu bisa meletus dan menimbulkan bencana.

Dari sisi politik, sistem pemerintahan demokrasi bukannya mewujudkan kesejahteraan, tapi justru menimbulkan problem sosial yang kompleks. Para pemilik modal berkolusi dengan penguasa/politisi menguasai hajat hidup masyarakat, perpolitikan sangat “beraroma uang”, korupsi, kolusi dan permainan uang menjadi penyakit akut yang mengancam hidup masyarakat. Kebebasan yang dipuja-puja ternyata juga hanya menghasilkan seks bebas, dekadensi moral, penggerusan akidah, keterasingan dan hancurnya keluarga.

Di bidang hukum, hukum positif buatan manusia membuat keadilan menjadi langka. Hukum positif buatan manusia itu juga menjadi wasilah korporasi raksasa untuk menjajah dan mengeruk kekayaan rakyat. Begitu seterusnya.

Berbeda dengan kenyataan dalam Khilafah Islam. Sistem ekonomi Islam yang anti riba, spekulasi, kezaliman dan kecurangan ternyata mampu memakmurkan kehidupan umat manusia. Penetapan syariah atas harta-harta tertentu sebagai milik umum yang harus dikelola oleh negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dan larangan privatisasi harta milik umum, telah membuka jalan selebar-lebarnya bagi Khilafah Islam untuk menyejahterakan rakyat. Sistem moneter yang berbasis emas dan perak juga terbukti mampu menciptakan kestabilan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Pelarangan spekulasi dan riba dalam transaksi ekonomi telah mendorong ekonomi riil berkembang pesat. Terjadilah mekanisme pasar yang adil, normal dan terkontrol. Kemakmuran dan kesejahteraan benar-benar mewujud secara riil, bukan sekadar hitungan angka-angka yang tak nyata. Begitu pula dalam berbagai bidang lainnya, sistem Islam atau syariah yang diterapkan Khilafah Islam jelas lebih unggul dibandingkan dengan hukum buatan manusia yang tidak pernah sempurna.

Kedua, dunia saat ini membutuhkan sebuah sistem kenegaraan yang mampu menjadikan manusia hidup bersama-sama, saling mendukung, saling melengkapi dan berbagi satu sama lain dalam sebuah negara global. Sebaliknya, nasionalisme dengan nation state (negara bangsa)-nya saat ini jelas-jelas telah gagal menciptakan pola hubungan yang manusiawi. Nasionalisme menghasilkan negara yang hanya mementingkan dirinya sendiri dengan mengesampingkan bahkan mengorbankan pihak lain. Nasionalisme memunculkan rasialisme yang bersifat masal. Nasionalisme memecahbelah umat manusia, bahkan menutup tren dunia global yang saling menopang dan mendukung. Nasionalisme dengan nation state-nya juga telah memakan biaya ekonomi yang tidak perlu (biaya paspor dan visa, proteksi, dan lain sebagainya). Adanya kesenjangan ekonomi dunia juga diyakini sebagai bagian dari akibat penerapan model negara bangsa. Nasionalisme juga terbukti dijadikan alat oleh orang kafir untuk memecah-belah Dunia Islam -yang dulu pernah bersatu di bawah naungan Khilafah Islam-. Selain itu konsep negara-bangsa juga ditujukan untuk mempermudah proses imperialisasi Barat di Dunia Islam.

Jelaslah, dunia membutuhkan sistem global yang mampu menghimpun bangsa-bangsa untuk hidup bersama-sama, saling mendukung, saling berbagi satu sama lain dan saling membantu sebagai anak manusia yang hidup di dunia, tanpa ada lagi arogansi bangsa maupun teritorial. Cita-cita seperti ini hanya bisa diwujudkan melalui sistem Khilafah Islam, bukan sistem yang lain.



Khilafah : Tuntutan Keimanan

Keimanan kepada Allah mengharuskan keyakinan bahwa tiada yang lebih baik dari pada hukum Allah. Allah berfirman:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS al-Maidah [5]: 50)



Maka keimanan mengharuskan orang beriman untuk hanya menghendaki dan mengambil hukum Allah, dan menjadikannya pemutus semua perkara di dalam kehidupan seperti yang diperintahkan oleh Allah (lihat QS al-Maidah : 48; 49). Kongkretnya adalah dengan menerapkan hukum islam, yaitu syariah islam secara formal untuk mengatur semua aspek kehidupan masyarakat, dalam bingkai sistem sya’i yaitu sistem khilafah yang telah dipelihara dan dijaga oleh generasi islam sejak para sahabat hingga khilafah runtuh pada 28 Rajab 1322 H/4 Maret 1924 M.



Khilafah Janji Agung Allah SWT

Allah SWT berjanji memberikan istikhlaf fi al-ardh kepada umat Islam (QS an-Nur: 55). Istikhlaf fi al-ardh tidak memiliki makna lain selain penganugerahan kekuasaan dan tugas pengaturan urusan manusia di seluruh dunia.

Imam Al-Baidhawi menyatakan: … Layastakhlifannahum artinya: menjadikan mereka para khalifah pengatur bumi yang akan mengatur semua kekuasaan di dalam kekuasaan mereka (Imam al-Baidhawi, Tafsir al-Baydhawi, IV/197).

Imam al-Qurthubi menyatakan: “… Allah akan menjadikan di antara mereka para khalifah (penguasa). Para Sahabat pun bersepakat untuk mengangkat Abu Bakar ra. setelah terjadi diskusi antara kaum Muhajirin dan Anshar di Saqifah Bani Sa’idah…” (Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, I/264).

Ibnu Arabi berkata, “Ayat ini merupakan janji umum dalam masalah nubuwwah, khilafah, tegaknya dakwah dan berlakunya syariah secara umum.” (Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, XII/299-202).

Para mufassir lainnya juga memberikan penjelasan senada. Semua ini menunjukkan bahwa Khilafah Islam merupakan janji Allah yang paling agung bagi kaum Mukmin. Dengan tegaknya Khilafah Islam, agama Allah SWT bisa ditegakkan secara sempurna, dan kerahmatan bagi dunia bisa diwujudkan secara nyata.

Nabi saw juga telah memberikan kabar gembira (bisyarah) bahwa kekuasaan umat Islam yang mencakup seluruh muka bumi. Nabi saw juga memberitakan bahwa era kenabian akan diikuti oleh era Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah lalu disusul era mulkan ‘adhan (para penguasa lalim) dan berikutnya era mulkan jabriyyatan (para penguasa diktator). Kemudian Nabi bersabda:

« … ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ » ثُمَّ سَكَتَ

Selanjutnya datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas manhaj kenabian).” Setelah itu beliau diam (HR Ahmad).

Wahai Kaum Muslim

Jelaslah bahwa khilafah adalah kebutuhan dunia dan sekaligus tuntutan keimanan kita. Dan tegaknya kembali Khilafah ala minhaj an-nubuwah adalah janji Agung Allah SWT. Lalu tidakkan kita ingin meraih kemuliaan sebagai bagian dari orang-orang yang mewujudkannya? Kapan lagi kalau tidak sekarang wahai kaum musim. Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []

Jumat, 17 Juni 2011

KONFERENSI RAJAB 1432 H : Seruan Khilafah Menggema di Nusantara

15 Ribu Orang Gelorakan Konferensi Rajab Kendari


. 12 Juni 2011 umat muslim se-Sulawesi Tenggara mencatat sejarah perjuangan kaum muslimin dalam mengembalikan kehidupan Islam pada perhelatan akbar Konferensi Rajab (KR) 1432 H. Bertempat di arena utama ex-MTQ Nasional Kendari KR ini dihadiri oleh lebih dari 15.000 orang peserta yang terdiri dari semua elemen masyarakat, diantaranya ulama, muballigh dan muballighoh, tokoh masyarakat, Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Sulawesi Tenggara,enterpreneur, mahasiswa, pelajar, anak-anak dan balita yang datang dari seluruh jazirah Sulawesi Tenggara. Tak pelak kursi-kursi yang telah disiapkan panitia penuh bahkan ada peserta yang rela duduk lesehan di selasar hanya demi menyaksikan kedahsyatan acara KR ini.
Pukul 07.00 WITA peserta sudah mulai berdatangan, dari dalam maupun luar kota kendari. Kabupaten Konawe misalnya, rombongan peserta datang ke lokasi KR dengan arak-arakan motor yang kemudian disusul oleh arak-arakan puluhan mobil dan bus. Begitu pula dengan ratusan rombongan peserta dari Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur, mereka datang pada hari sabtu, 11 Juni 2011 pukul 21.30 WITA dengan arak-arakan bus dan puluhan mobil. Sedangkan rombongan dari Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton datang dengan kapal super jet pada hari sabtu siang. Ada pula rombongan dari Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Utara, Bombana, Konda, Wakatobi, dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Tenggara. Ini membuktikan bahwa jarak yang jauh tidak menyurutkan semangat kaum muslimin di daerah kabupaten untuk ikut mengambil bagian sebagai saksi sejarah perhelatan akbar terbesar pertama kaum muslimin di Sulawesi Tenggara.
Peserta yang datang langsung melakukan registrasi setelah sebelumnya mereka di periksa oleh tim keamanan dengan body detector. Peserta yang kedapatan membawa benda tajam seperti gunting, dll untuk sementara di titipkan kepada panitia. Dan peserta yang tidak memiliki tiket, tidak diperkenankan masuk ke area KR.
Pukul 08.00 acara dimulai dengan diawali parade beduk. Aksi penabuh beduk ini sontak membangkitkan semangat para peserta yang sudah tidak sabar untuk menyaksikan segmen demi segmen acara konferensi rojab yang luar biasa ini.
Selanjutnya Duet Host Samsul Alam dan Eko Irwanto menyapa peserta KR dengan sambutan salam yang hangat, menghangatkan pagi yang dingin nan mendung yang meliputi arena ex-MTQ Nasional Kendari dan kemudian di balas dengan riuh oleh seluruh peserta KR. Arena utama ex-MTQ telah di design untuk menempatkan podium di panggung utama arena ex-MTQ. Kemudian posisi peserta akhwat berada di sayap kanan sedangkan peserta ikhwan di sayap kiri. Peserta VIP berada di alun-alun utama tepat di belakang podium, VVIP berada di lantai dua alun-alun kedua dan peserta regular berada ditengah-tengah lapangan yang mengantarai panggung utama dengan peserta VVIP. Dan peserta regular duduk tanpa tenda. Namun sungguh sangat luar biasa pertolongan ALLAH SWT, cuaca pada hari itu begitu teduh sehingga peserta tidak merasakan panasnya terik matahari seperti pada hari-hari sebelumnya.
Acara selanjutnya adalah persembahan lagu nasyid, lagu yang dibawakan berjudul Sambutlah Khilafah
Kemudian acara dilanjutkan dengan opening speech oleh Ust. Rois Ahmad, S.Pd selaku DPD I HTI SULTRA, kemudian dilanjutkan dengan orasi dari para pembicara, diantaranya Ust. Yuslan Abu Fikri,SE sebagai pembicara I, kemudian dilanjutkan dengan Pembicara II oleh Ust. Fitriaman, SE. M.SA. Pembicara III oleh, Ust. Amrul Hasan, ST, IAI,dan Ust. Muh. Aras, SE. Pembicara IV olehUst. Muslim,SE dan Ust,Wildan Abduh,A.Md. Pembicara V oleh Ust. Achamad Junaedi ath athayyibi selaku DPP HTI. Dan Pembicara terakhir oleh ust.Abu Zaid selaku DPP HTI
Berikutnya adalah penampilan teaterikal pertama. Puluhan pemain teaterikal melakukan aksi peruntuhan replika bangunan kapitalisme, sekularisme dan liberalisme. Replika bangunan tersebut disusun dari kardus bekas hingga mencapai 2,5 meter. Kemudian para pemain yang merupakan para pejuang-pejuang islam datang dengan membawa tongkat kayu setinggi 2 meter kemudian mengelilingi replika bangunan tersebut. Lalu seorang pemimpin teaterikal memberikan komando untuk mehantamkan kayu tersebut pada replika bangunan kapitalisme hingga bangunan tersebut runtuh berserakan dan yang tersisa hanyalah sampah (kardus). Aksi teaterikal ini menggambarkan bahwa bangunan (system) kapitalis yang diterapkan saat ini tidak lama lagi akan menghadapi keruntuhannya dan hanya akan menjadi sejarah sampah. Sepanjang aksi teaterikal, belasan ribu peserta KR menyaksikan dengan antusias dan tak henti-hentinya meneriakkan takbir serta mengibarkan bendera Al-Liwa dan Ar-Roya’.
Acara ini semakin diperkuat dengan adanya testimoni tokoh sulawesi tenggara , yakni Prof. dr.Ir. La Rianda, M.Si ( Direktur Pasca Sarjana Universitas Haluoleo), Andi Hatta M Patturusi( Tokoh senior Pers Sultra), Drs. Muh. Nur Ahmad( Tokoh Mubaligh Sultra), La Ashar (anggota Majelis permusyawaratan mahasiswa Universitas Haluoleo/tokoh mahasiswa)
Untuk membangkitkan gelora semangat 15.000 peserta KR, panitia kembali menyuguhkan aksi teaterikal. Teaterikal kedua ini dilakukan dengan melakukan aksi penegakan bangunan khilafah. Replika bangunan khilafah dibentuk menyerupai sebuah bangunan berkubah yang terdiri dari 4 tiang penyanggah dan dilingkupi oleh kain berwarna emas. Sebagian dari para pemain teater kemudian mengelilingi bangunan tersebut, sebagian lainnya masuk ke dalam. Dan dari balik kain tersebut mereka beraksi mendirikan bangunan tersebut dari tanah hingga ke puncak dengan cepat. Aksi ini menggambarkan bahwa bangunan khilafah didirikan secara utuh, bukan parsial demi parsial. Dan ketika bangunan tersebut telah berdiri kokoh maka tampaklah kemegahannya dan tentunya akan kembali menjadi peradaban emas dari semua peradaban yang pernah ada.[]

Belajar Dari Kupu-Kupu, Pemuda Muslim Kejutkan NASA!

roket.gif (206×240)
NEW JERSEY – Musim kelulusan memberikan kesempatan kepada generasi muda Muslim untuk bersinar. Sekaligus waktu untuk mengakui pencapaian dari orang-orang yang memiliki keempatan untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi. Ahmad Mahmoud adalah salah satu lulusan yang luar biasa cerdas dan memiliki kisah yang unik untuk didengarkan.
Jika bertemu dengan sosok Mahmoud, maka tidak diperlukan waktu yang lama untuk menyadari bahwa dia selalu menemukan topik baru untuk digali. Dia selalu memiliki gagasan-gagasan dan teori-teori baru dalam otaknya, namun dia tidak pernah merasa keberatan untuk membagikan pemikirannya kepada siapapun yang bersedia mendengarkan.
Mahmoud kecil yang beranjak dewasa memasuki sekolah Islam dan juga sekolah umum di New Jersey, dimana dia selalu berdebat dengan guru-gurunya. Dia memasuki jurusan teknik ruang angkasa di universitas Rutgers di New Jersey.
Pemikiran aktifnya membuat jalan terbuka lebar baginya untuk berpartisipasi dalam proyek desain senior, yang diikuti oleh kegiatan magang di NASA, dan mendapatkan peeluang karir yang unik. Prestasi anak muda ini merupakan penyegar dan pengingat atas kontribusi yang dimiliki kaum Muslim dalam dunia ilmu pengetahuan.
Belajar dari kupu-kupu
Dalam proyek desain seniornya, Mahmoud berkelana ke Venezuela untuk mempelajari cara terbang kupu-kupu untuk kemudian mempergunakan pengetahuan tersebut untuk diterapkan melalui penggunaan teknologi.
Mahmoud mengatakan: "Di Venezuela, saya merekam video dan menangkap beberapa ekor kupu-kupu dan sejumlah serangga lainnya untuk mempelajari struktur sayap hewan-hewan tersebut dan juga cara terbang masing-masing hewan."
Dia menjelaskan bahwa setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, dia dan para koleganya kembali ke AS untuk menganalisa video berkecepatan tinggi yang mereka rekam untuk membantu mereka dalam memahami setiap pergerakan sayap dari serangga-serangga tersebut.
"Kami juga mdenganalisa struktur sayap hewan-hewan tersebut untuk memahami sistem perubahan bentuk yang dilalui oleh sayap-sayap tersebut untuk dipergunakan dalam percobaan penerbangan dari kendaraan mini yang dikendalikan oleh remote. Kendaraan-kendaraan mini tersebut dapat dipergunakan dalam berbagai macam cara, yang termasuk kemampuan untuk bermanuver dalam jarak yang sempit yang tidak mungkin dilakukan oleh helikopter dan Pesawat terbang. Penemuan tersebut dipergunakan dalam proyek desain seniornya.
Lebih lanjut lagi, Mahmoud dan teman-temannya dalam satu tim tengah mengerjakan alat yang bisa menempel diatas segala macam permukaan padat, mengubah permukaan tersebut menjadi sistem kesadaran yang tangguh. Meski hanya merasakan dan menganalisa getaran di permukaan, alat tersebut dapat memperhitungkan bagian mana dari permukaan tersebut yang harus disentuh," jelasnya.
Teknologi tersebut dapat dipergunakan di segala macam permukaan dan pengguna bisa mengetahui dimana alat tersebut disentuh. Aplikasi dari teknologi semacam itu termasuk penggunaan untuk kepentingan keamanan. Mahmoud dan timnya menyelesaikan rancangan alat tersebut pada bulan Mei 2009, dan menamakannya sensor sentuh segala permukaan. Universitas Rutgers menganugerahi mereka sebagai juara pertama dalam kompetisi desain proyek.
Masa depan cerah
Pencapaian Mahmoud tidaklah berhenti sampai di sana. Selama menuntut ilmu di bangku kuliah dia menerima pemberitahuan dari dekan mengenai kesempatan magang di NASA. Di sana, Mahmoud ditawarkan untuk menjadi asisten. Karena dia memang selalu tertarik dengan ruang angkasa, peluang emas tersebut tidak disia-siakannya.
NASA menyambut kehadiran Mahmoud dengan tangan terbuka, dimana di NASA dia menjadi satu dari sedikit Muslim yang bekerja di sana. Dia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah spektrometer massa yang dipergunakan di atas permukaan bulan untuk mendeteksi partikel air di kawah-kawah bulan. Sederhananya, alat tersebut akan dipergunakan untuk membedakan molekul air dari partikel lainnya untuk mengidentifikasi keberadaan air di bulan.
Pekerjaan Mahmoud terbukti cukup penting bagi NASA sehingga NASA memperpanjang kesempatan kerjanya setelah lulus. Pada bulan September, setelah kelulusannya, Mahmoud akan mulai menempati posisi baru dengan NASA di pusat penerbangan angkasa Goddard di Maryland. Di sana, dia akan bekerja di departemen cyrogenics (ilmu yang mempelajari produksi temperatur udara yang sangat rendah – dibawah -150°C, -238°F atau 123°K dan apa yang terjadi pada benda-benda dalam kondisi temperatur semacam itu). Dalam posisinya tersebut, mahmoud akan terlibat dalam mendesaid pompa bahan bakar hidrogen cair untuk roket Ares I dan Ares V.
Menurut NASA, roket Ares akan mengirimkan astronot-astronot masa depan ke ruang angkasa, membawa mereka ke bulan, Mars dan ke bagian lain di tata surya. Roket Ares V aka menjadi kendaraan utama untuk perjalanan yang aman di ruang angkasa, termasuk materi yang diperlukan untuk memperpanjang kehadiran manusia di orbit Bumi."
Sudah jelas bahwa anak muda ini, yang dalam masa kecilnya sering bermain di masjid pada akhir minggu dan berdebat dengan guru-gurunya di sekolah, memiliki segudang potensi dalam bidang sains. Mahmoud lahir dari orang tua yang berkebangsaan Mesir, pencapaian Mahmoud menunjukkan sisi kuat dan potensi besar dari para pemuda Muslim." (dn/iol/suaramedia)

Tembok Rasa takut Telah Hancur, Bergabunglah Kepada Kebangkitan Islam

بسم الله الرحمن الرحيم

Tembok Rasa takut Telah Hancur, Maka bergabunglah kepada kebangkitan umat Islam

Sejak beberapa bulan lalu di beberapa negeri Islam seperti Tunisia, Mesir, Yaman, Bahrain, Libya, Suria, Alzajair, Maroko dan lainnya terjadi sejumlah pergerakan demonstrasi umat Islam menentang para penguasa zalim. Para penguasa itu memerintah dengan kekuatan terhadap umat ini yang telah dizalimi sejak dua puluh, tiga puluh tahun lalu bahkan hingga empat puluh tahun lalu. Mereka menghisap darah umat dan menerapkan perundang-undangan keji yang dipaksakan oleh tuan-tuan mereka kaum kafir. Mereka merampok kekayaan umat bersama tuan-tuan mereka, melanggar kehormatan umat dan hak-hak kemanusiaan umat yang biasa, serta melecehkan agama dan tempat-tempat suci umat. Ringkasnya, para diktator fir’aun masa kini telah sampai pada puncak tirani dan melampaui semua batasan. Sehingga wadah kesabaran umat telah hancur. Masyarakat keluar ke jalan-jalan di mana tidak ada seorang pun atau sesuatu pun yang bisa memalingkan masyarakat dari jalannya, baik itu kekuatan keamanan dan dinas-dinas bersenjata, atau pun konspirasi negara-negara penjajah barat dan tipu dayanya. Umat yang dizalimi telah melupakan rasa takut dan sampai pada keputusan bulat bahwa mereka tidak akan meninggalkan medan dan kembali ke rumah-rumah mereka hingga para penguasa zalim itu jatuh. Berdirinya umat itu mengabarkan berakhirnya usia para penguasa zalim dan berhentinya zaman kezaliman. Rasulullah saw telah memberikan berita gembira:

ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا

Kemudian akan ada kekuasaan yang diktator yang menyengsarakan dan akan tetap ada atas izin Allah kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya

Para penguasa zalim seperti Ben Ali dan Husni Mubarak, satu demi satu telah dicampakkan ke tempat sejarah yang buruk. Tuan-tuan kafir mereka tidak memperlihatkan perhatian terhadap mereka dan membiarkan mereka di akhir hidupnya yang hitam! Dan sejawat-sejawat mereka di negeri-negeri Islam yang dengan kekuatan menguasai tengkuk masyarakat, akan ditunggu oleh nasib buruk yang sama dan telah tiba bagi mereka hari-hari hitamnya. Dan dengan izin Allah SWT periode yang diberitakan oleh Rasulullah saw telah mulai berjalan:

ثُمَّ تَكُونُ خِـلَافَـةً عَلَى مِنْهَـاجِ النُّـبُـوَّةِ

Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian

Tajikistan dan seluruh negeri di Asia Tengah merupakan bagian dari negeri Islam dan penduduknya adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari umat Islam. Di negeri ini, orang-orang yang mendominasi masyarakat juga berlaku keji sejak beberapa dekade lalu. Kezaliman itu pada masa-masa akhir ini telah sampai pada tingkat yang belum pernah dilihat atau pun di dengar. Tingkat hidup di tengah masyarakat telah jatuh sampai pada tingkat paling rendah dalam semua bidang dan kemiskinan telah merata meliputi seluruh daerah. Meraih sekerat kehidupan telah berubah menjadi perhatian mendasar masyarakat. Agama dan kesakralan telah dilanggar sehingga melakukan ibadah yang biasa dan tradisi-tradisi keagamaan serta pengajaran agama dan simbol-simbol Islam seperti pakaian syar’i dan jenggot, tela berubah menjadi kejahatan dan orang-orang yang melakukannya di cap “teroris” dan “radikal”!

Di negeri ini sekelompok kecil yang berkuasa saja mendapatkan kenimatan diatas penderitaan masyarakat. Perhatian sekelompok itu adalah menjaga dominasi minoritasnya dan memperbanyak kekayaan dan tabungan di bank-bank Eropa dan Amerika. Para penjahat itu tidak peduli dengan sarana apapun untuk mencapai tujuan keji mereka. Mereka menjadi budak yang sebenarnya bagi tuan-tuan mereka kaum kaifr. Mereka berlomba-lomba menerapkan perintah-perintah dan rencana-rencana tuan-tuan mereka melawan umat Islam. Sebab mereka menilai tuan-tuan mereka adalah jaminan eksistensi kekuasaan dan kekayaan mereka. Akan tetapi mereka lupa bahwa eksistensi dominasi mereka hanyalah beberapa hari. Mereka menipu diri mereka sendiri dengan bermacam trik. Sebab kaum muslim di Tajikistan telah mecium kejahatan mereka dan wadah kesabaran mereka telah penuh. Energi penentangan milik penduduk negeri ini telah sampai pada tingkat meledak. Masyarakat Tajikistan meski terlihat tenang namun itu adalah ketenangan yang mendahului badai yang akan menyeret diktator tiran dan kelompoknya yang jahat ke kehancuran. Karena kaum muslim di Tajikistan adalah bagian dari umat Islam, maka mereka dengan izin Allah tidak akan ketinggalan arus kebangkitan umat Islam. Kembalinya kaum muslim di Tajikistan kepada nilai-nilai Islamnya telah mulai. Rasul saw telah menjelaskan kesatuan umat ini dengan kalimat:

مَثَلُ الْـمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ

Permisalahan kaum mukmin dalam kasih sayang dan solidaritas mereka seperti satu tubuh

Kebahagiaan dan kesedihan serta ide dan perasaan dalam diri umat ini adalah satu. Arus kebangkitan umat ini yang telah mulai mengalir maka hari ini atau besok akan merata meliputi seluruh bagiannya. Saudara-saudara kita baik laki-laki maupun perempuan di negeri-negeri itu tidak kembali ke rumah-rumah mereka sejak beberapa bulan tanpa mempedulikan berbagai perbuatan para tiran dan syahidnya ribuan orang. Di seluruh medan berkumandang satu slogan yang sama: “rakyat menginginkan kejatuhan rezim”. Maka tidak ada keraguan bahwa badai revolusi umat akan sampai ke negeri kita yang juga terzalimi ini!

Hizbut Tahrir di Tajikistan sejak hari pertama, dengan karunia dan kemuliaan dari Allah, aktivitas-aktivitasnya tidak pernah diam barang sedetik pun terhadap kondisi umat, kezaliman dan penindasan itu. Seluruh kaum muslim di negeri ini adalah saksi atas hal itu dan mereka mengetahuinya. Lebih dari tiga ratus orang syabab Hizb telah menghabiskan waktu yang panjang di dalam penjara orang-orang zalim sebelum mereka akhirnya keluar. Dan sekarang masih terdapat sekitar tiga ratus orang syabab lainnya yang berada di belakang pagar besi diktator tiran ini. Sebagian mereka dikembalikan lagi ke penjara setelah menghabiskan waktu panjang di dalam penjara. Sampai para wanita dari kelompok mukhis ini juga menghadapi penyiksaan yang kejam dan dipenjara dalam waktu yang lama. Semua itu adalah contoh yang jelas atas apa yang kami katakan.

Kami percaya bahwa kaum muslim di Tajikistan hari ini memahami aktivitas-aktivitas Hizbut Tahrir untuk membebaskan umat Islam dari kezaliman orang-orang zalim dan penjajahan negara-negara kafir lebih banyak dari setiap waktu. Cahaya pagi hari telah tampak begitu jelas bagi setiap orang yang memiliki dua mata. Keburukan para penguasa zalim dan diantaranya adalah penguasa di Tajikistan, telah tersingkap secara telanjang. Umat telah sampai pada kesadaran mereka sebagai orang-orang yang merdeka. Telah datang kesempatan bagi kaum muslim Tajikistan untuk terpengaruh dengan revolusi-revolusi saudara mereka dan untuk berjuang bersama Hizbut Tahrir serta menguatkan tekad mereka untuk menjatuhkan rezim-rezim rusak dan mendirikan daulah Khilafah Rasyidah.

Wahai orang-orang zalim, ketahui dan sadarlah bahwa hari-hari kalian tinggal beberapa hari. Nasib seperti Ben Ali Tunisia, Mubarak Mesir dan Qaddafi Libya menunggu kalian! Umat yang terzalimi akan menuntut balas kepada kalian atas izin Allah dengan pembalasan yang menjadi hak mereka. Pada waktu itu, kekayaan, jabatan dan kontraktor keamanan swasta tidak akan bisa menolong kalian. Bahkan hingga tuan-tuan kafir kalian akan mencampakkan kalian! Ketahuilah bahwa keranjang sampah sejarah sedang menunggu kalian. Lebih dari itu azab yang pedih di sisi Allah aan menunggu kalian!

Wahai kaum muslim di Tajikistan!

Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Umar bin Abdul Aziz, Khalid, Shalahuddin dan al-Mu’tashim yang dahulu hati musuh-musuhnya dipenuhi rasa takut karena mendengar nama mereka, mereka itu adalah nenek moyang Anda. Ketahuilah bahwa Anda adalah cucu-cucu para tokoh agung itu. Sungguh telah tiba waktunya untuk Anda tidak takut terhadap kezaliman hamba yang fasik dan untuk Anda menempuh jalan jihad yang paling agung. Rasul saw bersabda:

أَلاَ إِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

Ketahuilah, sesungguhnya jihad yang paling agung adalah (mengatakan) kalimat yang hak dihadapan penguasa yang jahat

Dan jangan Anda takut kecuali kepada Allah SWt. Allah SWT berfirman:

فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي

Maka janganlah kamu, takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. (QS al-Baqarah [2]: 150)

Kami menyeru para ulama dengan seruan khusus, sebab Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS Fathir [35]: 28)

Dan Nabi saw bersabda:

الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ

Para ulama adalah pewaris para nabi

Artinya bahwa ulama adalah pewaris nabi dalam perkataan kebenaran dan mengoreksi penguasa dan memimpin umat kepada kebaikan. Jadi para ulama adalah yang lebih banyak tanggungjawab dan bebannya di antara kaum muslim di sisi Allah. Karena itu, untuk mereka terdapat pahala yang agung. Benar, para ulama memiliki posisi mulia itu jika mereka melaksanakan perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya dan memimpin umat dalam mengoreksi para penguasa zalim serta keluar menentang kezaliman. Jika tidak maka mereka tidak berhak atas posisi ulama, bahkan mereka akan mendapat azab yang pedih di sisi Allah. Kami memohon perlindungan kepada Allah dari hal itu!

Wahai Kaum Muslim, wahai Para Ulama, Wahai Orang-Orang yang Berakal!

Hizbut Tahrir menyeru Anda untuk angkat suara bersamanya, suara pengingkaran menentang para penguasa zalim dan rezim-rezim kapitalisme yang rusak, baik yang dinamakan kediktatoran atau pun demokrasi. Semuanya adalah zalim. Dan untuk Anda kumandangkan di masjid-masjid dan di jalan-jalan takbir, doa dan long march; Anda deklarasikan tolong menolong bersama saudara-saudara Anda kaum muslim di Mesir, Tunisia, Yaman, Bahrain, Suria dan Libya. Dan untuk Anda berjuang sebagai bagian tak terpisahkan dari umat Islam, bersama kaum muslim negeri-negeri Islam lainnya untuk menjungkalkan rezim-rezim zalim dan mendirikan daulah Islamiyah yang satu yaitu Khilafah Rasyidah, mengangkat seorang khalifah yang adil yang melindungi kaum muslim dan membela mereka. Ini adalah perkara yang difardhukan oleh Allah kepada Anda dan Anda berhak mendapatkan pahala yang agung karena menunaikannya. Sebagaimana, perkara itu akan membebaskan Anda dari kezaliman dan mengantarkan Anda kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Jika Anda tidak melakukannya maka Anda akan ditimpa azab yang pedih karena penyepelean dan pengabaian Anda terhadapnya. Rasulullah saw bersabda:

لا، وَاللهِ، لَتَأْمُرُنَّ بِالـْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْـمُنْكَرِ، وَلَتَأْخُذُنَّ عَلَى يِدِ الظَّالِمِ، وَلَتَأْطُرُنَّهُ عَلَى الْحَقِّ أَطْرًا أَوْ تَقْصُرُنَّهُ عَلَى الْحَقِّ قَصْرًا

Tidak, demi Allah, sungguh kamu memerintahkan yang makruf dan sungguh kamu mencegah yang mungkar, dan sungguh kalian menindak orang yang zalim, dan kamu benar-benar berpegang diatas kebenaran atau kamu benar-benar mengabaikan kebenaran

Hizbut Tahrir menyeru Anda kepada perkara tersebut. Hizbut Tahrir percaya akan dekatnya janji Allah dan berita gembira Nabi saw.

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi (QS an-Nur [24]: 55)

ثُمَّ تَكُونُ خِـلَافَـةً عَلَى مِنْهَـاجِ النُّـبُـوَّةِ

Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian

Maka penuhilah seruan Hizbut Tahrir, niscaya Anda meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

28 Jumadul Akhir 1432 H

31 Mei 2011

Hizbut Tahrir Tajikistan

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...