JAKARTA –
Aparatkah yang menyembelih petani di Mesuji, Lampung, karena bentrok
lahan pertanian karet dan sawit? Sangat mengerikan menyaksikan video
penyembelihan, juga penembakan dan perusakan perumahan petani di Mesuji,
Lampung, yang terjadi setahun lalu pada bulan November dan pada hari
Rabu (14/12/2011), dipertontonkan oleh beberapa orang pengurus Lembaga
Adat MEGUOPAK anggota DPR Komisi III.
Terlihat
di video yang diputar di DPR tersebut, seseorang berpakaian gelap
sedang menyembelih seorang petani di tengah teriakan dan tembakan,
kemudian potongan kepala itu dipertontonkan dan di foto. Kemudian
ditunjukkan juga dua petani yang mati berlumuran darah di tengah
lapangan terbuka di kelilingi aparat berseragam hijau dan hitam. Di
akhir pemutaran video, tampak dua kepala diletakkan di atas kap truk,
sementara puluhan warga tampak melihat dari kejauhan,
Lahan
PT. Silva Inhutani adalah objek sengketa warga Mesuji, Lampung, adalah
milik warga negara Malaysia bernama Benny Sutanto alias Abeng. Investasi
pengusaha Malaysia ini dilakukan sejak tahun 2003, namun upaya PT.
Silva Inhutani membuka lahan untuk menanam kelapa sawit dan karet selalu
ditentang penduduk setempat.
“Para
pengusaha ini meminta bantuan kepada aparat keamanan untuk mengusir
penduduk karena tidak mampu mengusir, disamping itu perusahaan ini
membentuk PAM SWAKARSA yang membenturkan rakyat dengan rakyat. Tetapi di
belakangnya adalah aparat kepolisian, timbul korban ketika mengadu
mereka tidak dilayani malah jadi korban kembali,” katan Bob Hasan,
pengara warga Mesuji, Lampung.
“Sangat
mengerikan,” kata Bambang Soesatyo anggota Komisi II DPR. “Harus diusut
sampai tuntas siapapun pelakunya,” tandas Bambang. (md/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar