Jakarta. Tak
ayal lagi, rekomendasi yang menyebut Pemerintah harus segera mengurangi
subsidi karena harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia termasuk
yang paling murah, merupakan rekomendasi dari penelitian para peneliti
pesanan kaum kapitalis. Hal itu dinyatakan Ketua Lajnah Maslahiyah DPP
Hizbut Tahrir Indonesia Arim Nasim.
“Penelitian yang seperti ini biasanya oleh para intelektual kapitalis
dan dibiayai oleh para kapitalis, mereka selalu menyalahkan subsidi BBM
dan rekomendasinya selalu mengurangi subsidi dan menaikkan harga BBM,”
ungkapnya kepada mediaumat.com, Rabu (17/10) melalui pesan elektronik.
Padahal, lanjut Arim, dana subsidi tersebut walaupun jumlahnya besar
tapi yang menikmati baik langsung maupun tidak langsung adalah seluruh
rakyat Indonesia.
Tapi anehnya, ungkap Arim, mereka jarang mengkritik bantuan pemerintah
yang jumlahnya trilyunan rupiah dalam bentuk dana rekapitulasi
perbankan, padahal yang menerima dana rekapitulasi itu hanya segelintir
orang.
“Mungkin karena mereka adalah para kapitalis yang membayar para intelektual kapitalis tersebut,” tudingnya.
Arim pun menyebutkan ‘para intelektual kapitalis’ tersebut tidak pernah
menggugat liberalisasi migas yang menyebabkan hampir 90 % eksplorasi
migas dikuasai oleh swsata baik lokal maupun asing.
Sebelumnya, peneliti dari International Institute for Sustainable Development (IIDS) Lucky Lontoh menyatakan bahwa harga bahan bakar minyak di Indonesia termasuk yang paling murah di Asia.
“Indonesia itu merupakan negara Asia dengan harga bensin premium paling
murah. Harga permen karet saja meningkat, tapi bbm kok tidak meningkat.
Ini menandakan subsidi yang diberikan pemerintah masih terlalu besar,”
kata dia saat diskusi “Subsidi Energi di Indonesia” di Jakarta, Senin
(15/10).
Oleh karena itu, ia mengimbau pemerintah untuk segera mengurangi subsidi
BBM. “Dana subsidi yang begitu besar tersebut bisa digunakan untuk hal
yang lebih penting seperti mengembangkan energi terbarukan lainnya
seperti biofuel, energy matahari, dan geothermal,” kata dia.
(mediaumat.com/www.globalmuslim.web.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar