Pages

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang & persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Sabtu, 24 September 2011

Akibat Ketidakadilan dan Kesenjangan Sosial


Pasca penandatanganan Perjanjian Damai Maluku di Malino (12/2/2002) kerusuhan Ambon sejak 1999 terhenti. Namun ternyata itu bukan perdamaian abadi. Terbukti rusuh kembali terjadi hanya karena meninggalnya seorang tukang ojek. Menariknya, salah seorang deklarator perjanjian Malino, Yusuf Kalla, Menko Kesra saat itu, menyatakan saat ini kerusuhan dengan mudah bisa terjadi di berbagai negara mana saja bukan hanya di Indonesia. Apa sebabnya? Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo dengan mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla berikut ini.

Ambon kembali membara...
Kan sudah padam. Meletus sehari, dua hari, tiga hari.

Meski sudah padam, tapi tidak ada jaminan tidak akan meletus lagi kan?
Iya. Karena sekarang ini kerusuhan bisa terjadi di mana-mana akibat kecanggihan teknologi. Sebab kerusuhan di Ambon itu sebenarnya ialah rumor yang tiba-tiba dikembangkan.Tapi memang yang harus diperbaiki di Ambon sekarang ini adalah pemukiman. Karena setelah kerusuhan 1999, terjadi segmentasi pemukiman. Ada pemukiman komunitas Islam, ada komunitas Kristen, itu ada di banyak tempat di Ambon. sehingga akibat kerusuhan 1999 sulit dinetralisir kembali itu atau harmoninya menjadi sulit. Jadi itu harus diperbaiki. Masyarakat harus lebih berhati-hati. Yang lain-lainnya, oke-oke saja.

Di Ambon, mengapa masalah kecil saja bisa menjadi masalah besar sehingga terjadi rusuh sosial?
Bukan hanya di Ambon, di mana-mana juga. Itu sebenarnya kan hanya rumor, tiba-tiba terjadi curiga.

Menurut evaluasi Anda, apakah perjanjian damai Malino II dilanggar sehingga terjadi rusuh?
Tidak ada. Itu semua sudah baik. Kerusuhan itu bisa terjadi di mana-mana. sekarang juga kan terjadi di London, Inggris. Isu yang awalnya berkembang dari sms pun bisa terjadi di Jakarta. Timbul kecurigaan, saling curiga, kok ada orang yang mati, jangan-jangan ada yang membunuh, jangan-jangan pihak ini yang membunuhnya, kemudian rusuh. Itu saja.

Mengapa bisa muncul rasa saling curiga?
Lha iya, saling curiga itu bisa terjadi di mana-mana. tetapi memang di Ambon itu lebih sensitif.

Mengapa bisa lebih sensitif?
Itu akibat segmentasi penduduk. Jadi harus diatur lagi pemukiman penduduknya.

Harus dicampur, warga Muslim dan warga Kristen?
Iya. Dulu memang sudah tercampur. Setelah 1999 lalu. terjadilah segmentasi, pengumpulan.Terjadi perpindahan-perpindahan. Pencampuran itu harus dilakukan kembali walau pun agak sulit, karena mereka sudah memiliki tanah itu, masing-masing.

Agar terjadi integrasi sosial?
Saya ulangi lagi, dulu telah terintegrasi.Terpisah setelah konflik itu, akibat mereka mengungsi ke tempat yang aman. Jadi tidak kembali ke tempat asal.

Ada pelanggaran terhadap Mallino II?
Setahu saya tidak ada. Sekali lagi, ini hanya karena isu yang berkembang tiba-tiba. Begitu saja.

Tapi kok kejadiannya tepat tanggal 11 September, berbarengan dengan peringatan sepuluh tahun runtuhnya WTC?
Ah, boleh 11, boleh 10, boleh 9. Kapan-kapan saja.

Lho, tapi mengapa bisa pas 11 September, jadi muncul kecurigaan banyak pihak bahwa ini rekayasa intelijen.
Coba, Anda sendiri yang bikin isu.Tiba-tiba Anda sendiri, curiga lagi.

Karena tanggalnya pas.
Tanggal berapa pun tidak ada artinya apa-apa.

Antisipasi untuk mencegah terulang kembali rusuh karena masalah-masalah sepele?
Warga jangan langsung percaya atas berbagai isu.Tetapi harus dicek dulu kebenarannya. Oleh karena itu pemerintah harus cepat mengklarifikasi dan cepat mengkonter isu.

Jangan seolah sebagai pemadam kebakaran saja ya?
Iya, memang saat ini pemerintah kalah cepat dengan teknologi seperti yang Anda pegang itu (ponsel, red). Dulu kan isu berkembang dari mulut ke mulut, pemerintah masih bisa ngejar. Sekarang lewat sms, cepat menyebar, bagaimana coba?

Siapa yang kirim sms, oknum intelijen kah?
Wah siapa yang tahu, semua orang bisa. Anda juga bisa!

Bagaimana agar Ambon tetap aman?
semua pihak harus kerja sama, kooperatif untuk terjadinya integrasi sosial.

Ada kemungkinan intelijen asing bermain untuk mengobok-obok Ambon?
Tidak.

Kan ada kelompok separatis RMS yang didukung Belanda.
Percaya saya tidak? Anda jangan coba-coba membikin masalah. Anda sendiri berbahaya. Jadi tidak ada itu.

Walau hanya kemungkinan?
Tidak ada. Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada! Jangan mencoba-coba Anda memprovokasi orang.

Baiklah.Tadi Anda tadi katakan kerusuhan bisa di mana-mana bukan hanya di Ambon tetapi di London, Jakarta, dan berbagai tempat lainnya. Mengapa itu semua bisa terjadi?

Karena emosi, diperlakukan tidak adil, orang susah hidup. Karena itulah, itu semua bisa terjadi. Media massa harus membantu, jangan Anda berpikir ada campur tangan asing, tidak ada itu. Pikiran Anda ubah dulu, jangan berpikir yang macam-macam.

Sekarang di mana-mana terjadi kesenjangan sosial, orang banyak stres. Itu juga bisa sebagai pemicu kerusuhan?
Bisa lah, memang itu salah satunya. Jadi kita harus perbaiki itu, ekonomi kita agar lebih adil.

Mengapa kesenjangan bisa merata di seluruh penjuru dunia?
Justru kesenjangan, artinya tidak merata.

Maksudnya kesenjangan sosial terjadi di berbagai negara. Termasuk Inggris, sehingga London rusuh kan?
Oh, iya. Setelah pemerintah mencabut jaminan sosial tiba-tiba ekonominya rusak.

Di Indonesia, kesenjangan terjadi akibat apa?
Ya macam-macam. Kebijakan pemerintahnya, kemampuan ekonomi kita dalam membangun sesuatu dan juga macam-macam lah.

Kesenjangan sosial ini terjadi, apa karena diterapkannya sistem kapitalisme?
Ya tentu.Tapi di mana-mana kan memang diterapkan sistem ekonomi kapitalisme. Di Cina juga kapitalisme.

Iya, jadi timbullah kesenjangan kan?
Iya, di Timur Tengah juga begitu. Jadi ini harus dikelola dengan keseimbangan sosial. sudah ya.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...